Nama itu sering di bibir ini
Wajahnya pula sering di hati
Sungguhnya dikau serba sederhana
Tapi bagiku kau cukup sempurna
Terasa bagaikan baru semalam
Saat-saat pertemuan
Menyembunyikan debar di balik senyum
Dalam hati putih cinta menguntum
Reff :
Jika dulu aku bebas melangkah
Denganmu rela terpenjara
Bukan nama paras rupa atau harta
Terpaut pada budi bahasa
Apalagi yang harus ku pinta
Darimu Tuhan yang Maha Pemurah
(*)
Namamu di bibir terus meniti
Wajahmu masih di hatiku
Dimata orang engkau insan biasa
Bagi diriku engkau istimewa...
Interlude ...
Back to : Reff : ... (*).....
0 comments:
Post a Comment